Senin, 22 Oktober 2012

surat buat ukhti

Bismillahirrohmanirrohim 


Teruntuk Ukhtifillah
Dimanapun engkau berada
Ku tulis surat ini juga karena cinta kepada Allah …

Ukhti fillah…

Terimakasih sebanyak-banyaknya karena engkau sudi mengingatkan kami. Engkau benar, Allah Sang Khaliq menciptakan kita tak lain dan tak bukan hanya untuk beribadah kepada-Nya.  Menggapai ridho-Nya baik di dunia juga  di akhirat itulah tujuan hidupku. Tak sedikitpun aku berniat untuk menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan kepadaku. Bukankah setiap detik, jam, hari, bulan dan tahunnya akan dimintai pertanggungjawaban? Qur’an dan sunnah nabiku sebisa mungkin ku peluk erat, ku jadikan sandaran dalam melangkah. Tapi, kadang dalam langkahku ada batu dan duri-duri tajam yang tak kuasa aku hindari. Salah satunya adalah engkau wahai saudariku, engkau telah menjadi fitnah terbesarku!

Ukhti fillah …

Ketahuilah, dalam  Al Quran yang mulia Allah telah berfirman : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Qs. Ali Imran: 14)
Cantik parasmu dan kemolekan tubuhmu, jika tidak engkau lindungi sungguh akan menjadi candu yang membinasakan untukku. Sepandai-pandainya aku menjaga pandangan semakin keras jerat tipu daya setan kepadaku. Pun jika tubuhmu telah tertutup rapat, tapi karena alasan mengikuti fashion dan ingin tampil gaya kau langgar rambu-rambu syariat. Lekuk tubuhmu masih jelas terlihat, wangi parfummu semerbak menjalar kesuluruh syaraf-syarafku dan kosmetik yang kau pakai untuk menghias wajahmu semakin memabukkanku. 

Hentikanlah! Jika engkau ingin ku pinang jadilah wanita sholehah untukku, bukankah sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholehah? Wanita-wanita yang selalu taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya serta senantiasa menjaga dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain.  Aku juga yakin, kau telah mengkaji hal ini dalam majelis-majelis ilmu yang engkau ikuti. Maka takutlah kepada Allah dan adzabnya yang pedih.

Ukhti fillah …

Ketika engkau berusaha sebaik mungkin menjadi wanita sholehah, aku disini, di sepertiga malam-Nya senantiasa bermunajat kepada Sang Maha Rahman agar aku mampu menjadi qowwam yang baik untukmu. Memuliakanmu dan juga menjadi pelindungmu. Karena aku tahu, kelak ketika aku sudah mengikat janji yang maha berat antara aku, engkau dan Tuhanku, janji yang sama dahulu ketika Allah membuat perjanjian dengan para Rasul dan juga janji antara Allah dan umatnya nabi Musa a.s. maka saat itu juga jatuhlah kewajibanku untuk menjaga, melindungi dan memuliakanmu.

Ukhti fillah …

Mengingat beratnya perjanjian yang aku pikul nantinya aku ingin engkau benar-benar menjadi seorang wanita yang mau belajar untuk benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertahankan keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senang serta mengingatkan untuk senantiasa ada dalam naungan Allah Swt. Karena hanya dengan itu aku bisa ridho, dan hanya dengan itu aku bisa kuat menjadi qowwam untukmu.

Ukhti ….

Aku rasa cukup sekian surat dariku. Aku harap engkau mampu memahami maksud dari tulisanku. Semoga Allah senantiasa memeliharamu, menjaga kesucianmu dan meninggikan akhlakmu.
Saudaramu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar