Bismillahirrohmanirrohim
Ku tulis surat ini juga karena cinta kepada Allah …
Ukhti fillah…
Terimakasih sebanyak-banyaknya karena
engkau sudi mengingatkan kami. Engkau benar, Allah Sang Khaliq
menciptakan kita tak lain dan tak bukan hanya untuk beribadah
kepada-Nya. Menggapai ridho-Nya baik di dunia juga di akhirat itulah
tujuan hidupku. Tak sedikitpun aku berniat untuk menyia-nyiakan waktu
yang Allah berikan kepadaku. Bukankah setiap detik, jam, hari, bulan dan
tahunnya akan dimintai pertanggungjawaban? Qur’an dan sunnah nabiku
sebisa mungkin ku peluk erat, ku jadikan sandaran dalam melangkah. Tapi,
kadang dalam langkahku ada batu dan duri-duri tajam yang tak kuasa aku
hindari. Salah satunya adalah engkau wahai saudariku, engkau telah
menjadi fitnah terbesarku!
Ukhti fillah …
Ketahuilah, dalam Al Quran yang
mulia Allah telah berfirman : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,
harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Qs. Ali
Imran: 14)
Cantik parasmu dan kemolekan tubuhmu,
jika tidak engkau lindungi sungguh akan menjadi candu yang membinasakan
untukku. Sepandai-pandainya aku menjaga pandangan semakin keras jerat
tipu daya setan kepadaku. Pun jika tubuhmu telah tertutup rapat, tapi
karena alasan mengikuti fashion dan ingin tampil gaya kau langgar
rambu-rambu syariat. Lekuk tubuhmu masih jelas terlihat, wangi parfummu
semerbak menjalar kesuluruh syaraf-syarafku dan kosmetik yang kau pakai
untuk menghias wajahmu semakin memabukkanku.
Hentikanlah! Jika engkau ingin ku
pinang jadilah wanita sholehah untukku, bukankah sebaik-baik perhiasan
dunia adalah wanita yang sholehah? Wanita-wanita yang selalu taat kepada
perintah Allah dan Rasul-Nya serta senantiasa menjaga dirinya agar
tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Aku juga yakin, kau telah
mengkaji hal ini dalam majelis-majelis ilmu yang engkau ikuti. Maka
takutlah kepada Allah dan adzabnya yang pedih.
Ukhti fillah …
Ketika engkau berusaha sebaik mungkin
menjadi wanita sholehah, aku disini, di sepertiga malam-Nya senantiasa
bermunajat kepada Sang Maha Rahman agar aku mampu menjadi qowwam yang
baik untukmu. Memuliakanmu dan juga menjadi pelindungmu. Karena aku
tahu, kelak ketika aku sudah mengikat janji yang maha berat antara aku,
engkau dan Tuhanku, janji yang sama dahulu ketika Allah membuat
perjanjian dengan para Rasul dan juga janji antara Allah dan umatnya
nabi Musa a.s. maka saat itu juga jatuhlah kewajibanku untuk menjaga,
melindungi dan memuliakanmu.
Ukhti fillah …
Mengingat beratnya perjanjian yang
aku pikul nantinya aku ingin engkau benar-benar menjadi seorang wanita
yang mau belajar untuk benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia,
menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertahankan
keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senang serta mengingatkan
untuk senantiasa ada dalam naungan Allah Swt. Karena hanya dengan itu
aku bisa ridho, dan hanya dengan itu aku bisa kuat menjadi qowwam
untukmu.
Ukhti ….
Aku rasa cukup sekian surat dariku.
Aku harap engkau mampu memahami maksud dari tulisanku. Semoga Allah
senantiasa memeliharamu, menjaga kesucianmu dan meninggikan akhlakmu.
Saudaramu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar